Aku bisa mengerti, aku bisa memahami keinginan keluargamu akan kebaikan untuk dirimu, karena semua orang berhak berpendapat, mungkin menurut mereka kebaikan untukmu tak akan kau dapatkan bila terus bersamaku, aku hargai itu. Tak pernah terbesit dalam benakku untuk menyalahkan mereka, aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri. Kenapa aku menerima tawaran untuk pindah ke sekolah yang lain sehingga umurku merugi tiga tahun, yang akhirnya menyebabkan permasalahan ini. Kenapa aku meminta sebuah nomor handphone kepada saudaraku yang dimana nomor tersebut kini kuhafal luar kepala tapi yang memiliki nomor tersebut menjadi masalah bagiku. Aku tahu itulah hidup, penuh cobaan dan cobaan.
Hubungan yang telah kubangun selama dua tahun lebih yang penuh perjuangan kini diambang kehancuran dan kesia-siaan, aku harus siap menghadapi kekecewaan yang harus kuihklaskan karena permasalahan ini bukan hanya menyangkut antara dua hati tapi antara dua KELUARGA.
TERIMA KASIH TUHAN ENGKAU TELAH MENETAPKAN TAKDIRKU SEPERTI INI.