BAB I:
PEMBAHASAN
1.
Potret
Islam di Afrika Timur
Perkembangan islam di
Tanzania, Uganda dan Kenya
Islam masuk ke Afrika Timur (Tanzania, Uganda dan Kenya) pada abad
ke-8. Para arkeolog telah menemukan beberapa peninggalan Islam, antara lain
koin emas, perak dan tembaga terbitan tahun 830, dan sebuah masjid tertua di
Kizimkazi, tenggara Zanzibar, dibangun pada tahun 1007. Pada tahun 1332, Ibn
Batutah pernah berkunjung ke Tanzania dan Zanzibar, ia menyatakan bahwa hampir
sebagai besar penduduk pantai Afrika Timur adalah Muslim, dan bahasa Arab
dijadikan sebagai bahasa literature dan perdagangan. Ketika itu, lautan India
disebut sebagai ‘Laut Muslim’.
Sultan Sayyid Said dari Dinasti Busaid yang berkedudukan di
Muscat, Oman, pada tahun 1832 pernah memimpin Zanzibar, dan kesultanan ini
bertahan hingga 132 tahun. Pengaruh kesultanan Sayyid Said berkembang hingga
mencapai Kenya dan negara-negara pantai timur Afrika lainnya. Karena pengaruh
yang sangat kuat, bahasa Arab diadopsi oleh penduduk asli Tanzania dan Zanzibar
(Negro Bantu) menjadi bahan dasar bahasa lokal dengan sebutan Kiswahili atau
Swahili. Mereka menyebutnya sebagai Afro-Islamic Language. Mereka sangat bangga
karena bahasa Swahili menjadi salah satu dari tujuh bahasa utama di dunia.
Bahasa Swahili sebagai bahasa komunitas Islam Afrika Timur diadopsi oleh banyak
negara Afrika, antara lain Kenya, Uganda, Kongo, Madagaskar, Mauritius, dan
beberapa suku di Afrika tengah dan barat.
Pada abad ke-16, Portugal menyerang pantai timur Afrika, dan
akhirnya Portugal mengelola pantai timur Afrika pada abad 17 – 18. Pada abad
ke-19, Jerman dan Inggris mulai mengikuti jejak Portugal. Seiring masuknya
orang-orang Eropa ke Tanzania, maka peta pemeluk agama di sana juga berubah.
Para missionaries Kristen professional sangat gigih menyebarkan agama kristen.
Karena dianggap tidak menguntungkan bagi perkembangan Islam di sana, beberapa
tokoh Islam; Tanganyika, maka pada tahun 1929-1933 mereka mendirikan organisasi
menentang kaum missionaries. Mereka membentuk Tanganyika African Association
(TAA) cikal bakal Tanganyika African National Union (TANU). Hampir sebagian
besar pendiri TAA adalah muslim (Abdullah Sykes, Sheikh Hassan bin Amir, Hamza
Kobwama Mwapachu dan sebagainya), namun karena kelihaian Inggris sebagai
penguasa saat itu yang menerapkan politik belah bambu dan memecah belah anak
bangsa, justru yang didorong untuk menguasai TANU adalah Julius K. Nyerere,
yang akhirnya menjadi presiden pertama Tanzania.
Pada tahun 1962 diadakan kongres organisasi masa Islam di Dar Es
Salaam yang akhirnya sepakat dibentuk East African Muslims Welfare Society
(EAMWS). Umat Islam tertinggal sangat jauh dengan ummat
Kristen dalam mengejar pendidikan, yaitu 1 : 10, walaupun jumlah penganut Islam
lebih banyak dibanding penganut Kristen 35% : 30%.
Berbicara tentang Islam
di Tanzania, berarti membicarakan Zanzibar sebagai tempat bermulanya Islam
menyebar di Afrika Timur. Pada masa kolonial, Islamisasi di Tanzania datang
dari Zanzibar, ketika itu dipelopori oleh Sheikh Muhyidin bin Sheikh bin
Abdullah al-Qahtany (1789-1869). Beliau adalah Perdana Menteri sekaligus Chief
Qadhi (ketua Hakim) di Zanzibar pada pemerintahan Sultan Said bin Sultan.
Al-Qahtani banyak menulis buku dalam bahasa Arab, antara lain Takalibun
al-Haruf. Buku ini sangat terkenal di Barat, karena membahas mengenai grammar
bahasa Arab (nahw). Kitab lainnya yang terkenal di Barat yang ditulis oleh
al-Qahtany adalah as-Sulwa fi Akhbar Kilwa.
Islam di Zanzibar memang
sangat hebat dan mayoritas (95%), namun gangguan tetap muncul dari kaum
Nasrani. Karena perkembangan Islam di Zanzibar maupun Tanzania, dianggap
sebagai ancaman bagi perkembangan agama Katholik. Oleh karena itu mereka
mengobarkan perang Salib (crusade). Yulius Nyerere, bersama Milton Obote,
Presiden Uganda, dan Yomo Kenyatta, Presiden Kenya, sangat gigih mengobarkan
perang salib ini. Salah satu bukti sejarah yang penting untuk dicatat adalah
ketika John Okello, seorang Kristen militant dari Uganda, pada tanggal 11 Januari
1964 tengah malam menyerang Zanzibar. Okello dibantu para martir dari
Tanganyika (sekarang Tanzania), Kenya, Uganda, Zimbabwe, Malawi dan Mozambique
serta merta membantai 13.635 penduduk Muslim.
Gerakan bawah tanah Okello di Zanzibar ini terinspirasi oleh
pemikiran Oscar Kambona, tangan kanan Yulius Nyerere, yang menyatakan pada
Second World Conference of Churches tahun 1910, bahwa Islam merupakan ancaman
terbesar bagi perkembangan agama Katholik di Afrika Timur. Oleh karena itu
perkembangannya harus dihalangi. Rangkaian kejadian yang memusuhi keberadaan
Islam di Tanzania, atau Afrika Timur pada umumnya, tak lepas dari peran Yulius
Nyerere, mantan Presiden dan Bapak Tanzania. Oleh ummat Islam Tanzania dan
Zanzibar, Yulius Nyerere dianggap sebagai ‘otak’ (mastermind) gerakan bawah
tanah (clandestine) Revolusi Zanzibar yang dikobarkan oleh John Okello.
Namun dengan kejadian ini, bukan berarti ummat Islam di Tanzania
(termasuk) mengendur menghadapi ‘keganasan’ ummat Katholik, sebaliknya, mereka
semakin gigih memperjuangkan keberadaan Islam di sana, termasuk memperjuangkan
hukum islam di seantero Tanzania. Pada tahun 1988 demonstrasi yag diusung oleh
kalangan muda Islam untuk memperjuangkan hukum Islam pecah di Zanzibar
Tanzania. Akhirnya banyak tokoh Islam yang ditangkap antara lain adalah
pemimpin karismatik Seif Shariff Hamad dam keenam rekannya. Mereka dianggap
musuh negara, namun pejuang muda Muslim Tanzania dan Zanzibar menyebut mereka
‘pahlawan besar’.
Perjuangan ummat Islam
di Tanzania tak beda dengan perjuangan ummat Islam di belahan dunia lainnya,
karena secara geopolitik mereka menghadapi musuh yang sama, yaitu Barat (Kristen),
yang pengaruhnya menggurita ke mana-mana. Oleh karena itu, diperlukan
keberanian yang luar biasa untuk melawannya, karena secara geopolitik pula,
pihak Kristen mempunyai segala-galanya: politik, uang, senjata dan sumber daya
manusia yang nyaris sempurna.
2.ISLAM DI ASIA TENGGARA
A. Pengenalan
a.
Sebelum kemunculan Islam, Asia Tenggara menjadi kawasan
dagangan Melayu, Arab, China dan India.
b.
Menjadi daya tarik karena kekayaan hasil bumi: pertanian,
logam, serta hasil hutan.
c.
Apabila Islam berkembang menjadi pusat penyebaran Islam.
Sebelum Islam mereka menganut agama Hindu, Buddha, agama nenek moyang.
B. Kedatangan Islam di Asia Tenggara
1. Teori Semenanjung Arab:
a. Dikemukakan oleh John Crawford didukung Syed Muhamad
Naquib l-Attas. Buktinya:
Ø Aktivitas
perdagangan menurut catatan China yang menyatakan orang Arab dan Persia
mempunyai peranan di Canton pada 300M.
Ø Pedagang Arab
menguasai laut dari pelabuhan Iskandariah hingga China. Telah berdagang di
rantau ini terutama setelah kemunculan Islam pada abad 7M.
Ø Pedagang Arab
singgah di pelabuhan utama AT sebelum ke China. Jadi tempat menunggu dari angin
muson.
Ø Perkawinan.
b. Mengapa masyarakat Asia Tenggara tertarik dengan
Islam:
·
Tertarik dengan nilai Islam yang murni.
·
Amalan pendakwah Islam mengamalkan nilai Islam yang murni
seperti; kejujuran pedagang Islam, mementingkan kebersihan, berkemah tinggi.
2.
Teori China: Dikemuka oleh: Emanuel Gadinho : Alasan
beliau:
Ø
Khan Fo atau Canton
menjadi pusat perdagangan Arab sejak
abad 9M.
Ø
Penyebaran Islam dikalangan peniaga China kemudian menyebar
ke AT.
3. Teori India :
Dari Wilayah Gujarat dan Pantai Coromandel, abad 13M dikemukan oleh Snouck
Hurgronge. Buktinya:
Ø
Hubungan rantau AT dan India sudah lama ada.
Ø Gujarat,
pelabuhan penting pada zaman Alaudin Khinji di India.
C. Penyebaran Islam di Asia Tenggara
Cara penyebaran:
1. Perdagangan
a. Pedagang
China, India, dan Arab.
b. Islam dan
tingkah laku pendakwah serta pedagang.
c. Semangat
ingin mendakwah dan mewujudkan
perkampungan pedagang Islam .
d. Pedagang
juga membawa para ulama.
e. Sifat pedagang
dan ulama: sopan santun, ikhlas, dan lemah lembut.
2. Perkawinan
a. Melalui perkawinan biasa dan siasah.
b. Perkawinan siasah dengan keluarga raja. Mansur Shah dan
Muzaffar Shah berkawin dengan puteri raja Siak, Kampar, Inderagiri, dan Jambi.
Puteri Raja Melaka dikawinkan dengan Raja Pahang dan Kedah.
c. Perkawinan biasa berlaku antara pedagang atau ulama
Islam dengan penduduk setempat.
3. Pengislaman Raja dan golongan bangsawan.
Pengaruh Raja dan pembesar yang kuat
membolehkan rakyat memeluk Islam. Contoh: Megat Iskandar Shah Melaka, Raja
Malik al Salih Pasai.
4. Kelahiran kerajaan Islam
a. Kerajaan Perlak, Samudera Pasai, Melaka, Aceh,
Demak, Mataram, Sulu, Mindanoa dan lainnya.
b. Meluaskan kawasan pengaruhnya – jadi pusat
penyebaran Islam .
5. Peranan pusat kebudayaan
a. Pusat kebudayaan telah ada di Perlak, Samudera-Pasai,
Riau, dan Aceh.
b. Pusat keilmuan dan penyebaran Islam.
c. Wujud Institusi pendidikan.
d. Aceh – karya puisi seperti : Bustanus Salatin mengisahkan sebuah
kerajaan, istana kota dan taman-taman.
·
Ulama yang menghasilkan karya pemikiran Islam seperti
Hamzah al-Fansuri, Syeikh Nuruddin al-Raniri, Syeikh Samsudin al-Sumaterani,
dan Abdul Rauf Singkel.
·
Karangan Nuruddin al-Raniri: Syarabul Asyikin, Asranul
Ariffin. Puisi: Syair Burung Pingai, Syair Perahu, Syair Dagang, Syair Burung Pungguk, dan Syair
Sidang Fakir.
6. Peranan mubaligh
a. Syeikh Ismail, Fakir Muhamad, Syarif Amir Sayyid
al-Syirazi dan Tajuddin al-Asfahani di Pasai, Malaka: Syeikh Abdul Aziz ,
Maulana Abu Bakar, dan Maulana Yusuf.
b. Institusi awal di pondok atau pesantren. Aceh: pondok
dikenali sebagai dayah.
c. Lahir tokoh seperti: Hamzah Fansuri, Abdul Rauf
Singkel, Shamsuddin al-Sumaterani.
d. Jawa: Wali
Songo.
7. Keistimewaan Islam.
Mencakup
bidang kehidupan antaranya: konsep Tuhan yang Maha Esa, Keadilan, hak individu
dan masyarakat, kehidupan yang harmonis, menyanjung akhlak mulia, konsep
kebahagian di dunia dan akhirat. Islam
menuntut manusia berfikir secara rasional dan pemikiran ini diterima.
D. Pengaruh Islam di Asia Tenggara
Sebelum masuknya Islam masyarakat AT berpegang pada
amalan Hindu, Buddha dan roh nenek moyang. Selepas Islam wujud unsur-unsur baru
yg diperkenalkan dan kekal hingga kini:
1. Pemerintahan.
a. Perubahan dalam sistem pemerintahan
beraja. Dalam Sistem pentadbiran Islam seperti berikut:
· Sultan (Raja): Ketua Negara dan Kerajaan.
· Mufti: Penasihat
Sultan. Ada juga jabatan qadhi, khatib, bilal, pemungut zakat, badan baitul
mal, dan penjaga harta wakaf.
Dalam Hukum
Kanun Malaka:
·
Raja Malaka diberi gelaran Khalifahtul Mukminin artinya pemimpin orang mukmin.
·
Perkataan itu tercatat pada wang syiling kerajaan Melayu
melaka, Johor, Pahang, Kedah, trengganu dan kelantan.
·
Gelaran Zillulah
fil’Alam: bayangan Allah di dalam alam.
·
Islam menjadi agama resmi dalam kerajaan Melaka, Aceh dan
Brunei.
Penggunaan
Konsep Khalifah Allah ialah wakil Allah di bumi. Harus menunaikan amanah dan
perintah dengan adil serta menerapkan unsur Islam untuk menggantikan konsep
dewa raja Hindu. Contoh Sultan yang alim :
·
Sultan al-Zahir Samudera Pasai.
·
Sultan Ali Mughayat Shah Aceh
·
Sultan Iskandar Thani Acheh.
2. Sistem Pendidikan
Sebelum
datangnya Islam, pendidikan hanya terbatas kepada golongan bangsawan saja,
setelah Islam datang ajaran disebarkan melalui: Istana, Pondok, Pesantren,
Madrasah, Surau.
Pusat pendidikan awal Islam: Pendidikan Pondok muncul
diawal kedatangan dan peluasan Islam di AT, seperti di Pattani, Jawa dan aceh.
Peranan
Institusi Pendidikan:
·
Istana: tempat ulama berbicara tentang hukum dengan
sultan dan pembesar, juga menyampaikan ilmu dan nasihat sultan.
·
Surau: tempat belajar al-Quran secara tidak formal dan
gurunya mengajar tidak tetap.
·
Madrasah: sistem pendidikan formal.
·
Pondok: pusat pengajian Islam terutama di Pattani dan melayu.
Aceh: Dayah, Jawa: Pesantren.
·
Subjek yang diajar: Fikih, Usuludin, Tasauf, hadis dan
Tafsir, bahasa pengantar: Melayu dan Arab.
3.
Bahasa dan Kesusasteraan
Pengaruh Islam dapat dikenal pasti melalui:
· Tulisan Jawi,
Angka tulisan jawi.
· Tulisan Jawi
menjadi tulisan resmi.
· Digunakan
istilah arab seperti sultan, syukur, masjid, berkat dan alam.
· Lahir juga
sasterawan seperti Tun Seri Lanang, Shamsudin al-Sumaterani dan Abdul Rauf
Singkel.
4.
Cara Hidup
Sebelum
Islam datang, AT dipengaruh oleh animisme, hindu dan buddha. Sesudah Islam datang
unsur-unsur keramat berangsur hilang.
·
Cara Islam diasimilasikan: cara berpakaian Islam seperti:
bertudung, bersongkok.
·
Islam menjadi agama anutan: satu cara hidup yang lengkap
dan menyeluruh.
·
Sistem sosial berubah:
Ø Tiada kelas
(perbedaan taraf hidup): wujud persaudaraan Islam dan persamaan taraf.
Ø Nilai akhlak
Islam jadi panduan hidup.
Ø Sifat tolong
menolong, hormat menghormati, berkerjasama, bersatu padu dan semangat
kerjasama.
5.
Kesenian
Kesenian Islam
yang tertanam:
·
Khat: pada batu nisan, bilah mata keris dan ukiran kayu.
·
Syair-syair dituliskan dengan khat arab dan berisikan
ayat AlQuran.
·
Makam Naina Hisham al-Din 1420M, pengaruh seni Arab
Persia.
·
Seni bangunan: Seni ukir, Seni bangunan seperti: masjid,
surau, rumah dihiasi dengan kaligrafi arab. Contoh Masjid Ubudiah Kuala
Kangsar, Masjid Brunei.
6.
Ekonomi.
Ø Adanya Baitul
Mal: di Aceh oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam.
Ø Rumah Zakat dll.
3. Perkembangan Islam di Australia
Perkembangan Islam di Australia sudah merambah ke kalangan
masyarakat Aborigin, suku asli Benua Kanguru itu. Makin meningkatnya jumlah
orang Aborigin yang memeluk Islam menjadi fenomena tersendiri, meski sejumlah
peneliti memperdebatkan perihal makin meluasnya pengaruh agama Islam dan alasan
orang-orang Aborigin yang memilih memeluk Islam.
Dalam
pertemuan organisasi Society for the Scientific Study of Religion di Baltimore,
sejumlah peneliti dari Religioscope memaparkan kertas kerja mereka tentang pernyataan
media dan komunitas muslim di Australia yang menyebutkan bahwa makin
meningkatnya pemeluk Islam dikalangan masyarakat Aborigin, terutama di kalangan
anak mudanya. Merupakan “kebangkitan” Islam yang melanda suku Aborigin. Namun laporan
sejumlah pakar sosiologi menyebutkan, menurut sensus tahun 1996, 2001 dan 2006,
makin banyak orang Aborigin yang memilih “tidak beragama” dibandingkan yang
masuk Islam.
Persentase
orang Aborigin yang menyatakan beragama Islam lebih sedikit (0,22 persen)
dibandingkan jumlah seluruh muslim di Australia (1,7 persen). Populasi Aborigin
yang memeluk Islam juga bervariasi; mayoritas muslim Aborigin adalah kaum urban
perkotaan dan kebanyakan adalah kaum lelaki.
Namun
para peneliti di Religioscope mencatat bahwa persentase kaum lelaki Aborigin
yang melibatkan diri dalam Islam (58 persen) lebih besar dibandingkan keterlibatan
mereka dalam agama lain.
Gambaran
ini terkait dengan sejarah Islam di Australia. Sejumlah Muslim Aborigin
mengklaim mereka membangun kembali identitas sejarah mereka dengan cara masuk
Islam, karena ada gelombang perkawinan campur antara pendatang Muslim dengan
orang-orang Aborigin pada abad ke-19.
Komunitas
Muslim ini adalah para pedagang yang berlayar dari Pulau Celebes (sekarang
Sulawesi) di Indonesia dan orang-orang Arab (ketika itu disebut “Afghan”) yang
menetap di pedalaman Australia dan dijuluki “Cameleers” atau penunggang unta.
Selain
melakukan perkawinan campur, mereka juga berbagi budaya, termasuk sejumlah
tradisi dalam Islam. Sensus tahun 2001 sampai 2006 menunjukkan peningkatan
jumlah muslim Aborigin dari 622 menjadi 1.010 orang.
Peneliti
dari Religioscope; Helena Onnudottir, Adam Possamai (University of Western
Sydney) and Bryan S.Turner (Wellesley College) dalam kertas kerja mereka juga
mengungkapkan bahwa identitas kekristenan pemerintahan kolonial dan dominansi
orang kulit putih atas suku Aborigin kemungkinan menjadi alasan mengapa
berdasarkan hasil sensus, persentase orang Aborigin yang memeluk agama Kristen
makin menurun. Agama Kristen Pantekosta, aliran Kristen yang paling berkembang
di Australia, ternyata tidak mendapat tempat di kalangan masyarakat Aborigin.
Para
peneliti itu menyimpulkan, media massa berperan atas pertumbuhan komunitas
Muslim Aborigin yang kini menjadi tren penting dalam perkembangan agama di
Australia.
4. Perkembangan Agama Islam di China
a.Masjid dan Perkembangan Islam di Cina
Tudingan
Amerika Serikat terhadap minoritas Muslim Xinjiang dan Uighurs menyentak dunia
Islam. Bagaimana tidak, umat Islam telah lama menjadi bagian dari Cina. Catatan
tentang kehadiran Islam di Cina jauh lebih terekam dalam sejarah Cina dibanding
sejarah Islam. Baru belakangan ada sinyalemen teror yang dilakukan Muslim
minoritas di Cina.
Islam
hadir di Cina sudah sangat lama. Waktunya hanya terpaut sedikit dari masa Nabi
Muhammad SAW. Menurut catatan, delegasi pertama yang datang ke Cina pada tahun
ke 29 hijriah. Utusan itu dipimpin Saad bin Abi Waqash. Dia diberi mandat oleh
khalifah ke-3 Utsman bin Affan mengajak kaisar Cina Yung Wei masuk Islam.
Sebelumnya hubungan bangsa Arab dan Cina terjalin melalui perdagangan.
Untuk
menunjukkan kekaguman dan penghormatannya terhadap Islam, kaisar lantas
mendirikan masjid pertama di Cina. Masjid Canton (Memorial Mosque) sampai saat
ini masih berdiri tegak dan telah berusia 14 abad. Masjid ini adalah saksi bisu
perkembangan Islam di negeri tirai bambu itu. Setelah itu, hubungan Islam dan
Cina berkembang pesat hingga muncul perkampungan Muslim. Yang pertama dibangun
adalah Cheng Aan. Itu berlangsung pada masa dinasti Tang. Setelah itu, ribuan
Muslim dari Arab, Persia dan Asia Tengah menyerbu Cina yang berada di puncak
peradaban.
Pada
tahun ke 133 Hijriah terjadi pertempuran besar yang menentukan sejarah Islam di
Asia Tengah. Pasukan Muslim dipimpin Ziyad. Meski tak jelas berapa korbannya,
Cina mengalami kekalahan menyedihkan dalam pertempuran kali ini. Setelah
kemenangan itu, muslim mengontrol penuh hampir seluruh wilayah Asia Tengah.
Kemenangan
itu membuka pintu lebar-lebar bagi ulama Islam. Pada 138 Hijrah, Jenderal Lieu
Chen melakukan pemberontakan melawan Kaisar Sehwan Tsung. Untuk menumpas
pemberontakan itu kaisar memohon pertolongan Khalifah Al Mansur dari dinasti
Abbasiyah. Al Mansur menyanggupi dengan mengirim 4 ribu tentaranya ke Cina.
Bantuan ini membuat kaisar bisa menghadapi para pemberontak.
Itulah
mula pertama hingga tentara Turki mulai hadir di Cina. Mereka menetap dan
lantas menikahi perempuan Cina. Saat ini ulama Cina berkembang baik dalam
bidang ilmu agama maupun filsafat dan sosial. Bahkan tak sedikit yang ikut
mewarnai filsafat Confusius.
Namun
belakangan umat Islam menghadapi banyak masalah. Kehidupan yang sangat keras
dialami saat dinasti Manchu berkuasa (1644-1911 Masehi). Terjadi perseteruan
paling keras di mana terjadi lima kali perang yakni Lanchu, Che Kanio,
Singkiang, Uunanan dan Shansi. Muslim mengalami kekalahan dalam pertempuran, korban
yang jatuh tak terhitung dan mengakibatkan menyusutnya jumlah Muslim hingga
sepertiganya saja. Setelah kekalahan menyakitkan itu jumlah muslim kembali
berkembang. Diperkirakan ada 60 juta umat Islam. Mereka bukan cuma mengerti
teori tapi juga praktik. Mereka mengenal rukun Islam, konsep halal dan haram
dan sempat memimpin peradaban di Cina.
Umat Islam punya babak baru pada masa Mao Tse Tung (1893-1976). Negarawan besar ini juga punya hubungan khusus dengan umat Islam. Ketika dia menetapkan markasnya di Niyan, umat Islam Cina mendukungnya penuh. Bahkan sebagian muslim ikut bergabung dalam tentara merahnya meski sebagian menyembunyikan agama asli.
Pada
1954 pemerintah menjamin kebebasan untuk melakukan shalat, upacara ritual dan
budaya serta sosial sendiri. Sebagai perbandingan terhadap etnis minoritas
lainnya, mereka juga diberi kebebasan terutama menjalin hubungan dengan muslim
lain di dunia.
Belakangan
memang pemerintah Cina memberi perlakuan khusus bagi mereka. Caranya dengan
memberikan otonomi atau provinsi khusus buat mereka. Pemerintah Cina memberi
hak khusus kepada etnik minoritas. Sebagai bukti, di luar dari 22 provinsi ada
lima daerah otonomi penuh yang didasarkan pada pengakuan atas hak warga
minoritas bukan saja muslim tapi juga etnik lain.
Wilayah itu
adalah Zhuang di Guangxi Zhuangzu, Hui adalah wilayah muslim di Ningxia Huizu,
Uygurs di Xinjiang Uygurs, Tibet di Tibet dan Mongol di wilayah khusus Mongol.
Wilayah khusus lain dibedakan lantaran perjanjian dengan Inggris seperti
Hongkong yang telah dikembalikan secara resmi. Saat ini, jumlah muslim di Cina
diperkirakan mencapai 200 juta jiwa.
Tentu ini bukan data resmi karena tak ada sensus khusus terhadap agama. Sebagian besar muslim Cina merupakan etnis Uygur, Kazak, Kyrgyz, Uzbek, Tatar dan Xinjiang.
Tentu ini bukan data resmi karena tak ada sensus khusus terhadap agama. Sebagian besar muslim Cina merupakan etnis Uygur, Kazak, Kyrgyz, Uzbek, Tatar dan Xinjiang.
b.Kental dengan Budaya
Islam
di Cina kental dengan budaya, kondisinya mirip dengan di Indonesia terutama
wilayah Jawa. Desain masjid atau rumah-rumah hunian muslim Cina mengambil
budaya setempat. Warna merah, kuning dan bahkan kepercayaan terhadap unsur yin
dan yang juga diyakini umat Islam. Muslim Cina masih menghormati dan bahkan
meyakini kepercayaan leluhur.
Arsitektur
masjid misalnya. Kubahnya dibuat model Cina. Pada pintunya terdapat tabir tipis
dari plastik sebagai pencegah bala. Bagi masyarakat Cina, terlarang pintu yang
menghadap ke depan. Biasanya pintu dibuat agak berliku, dan jika langsung
menghadap kedepan akan ada tirai yang menghalangi.
Sebuah
perbedaan yang bisa disaksikan secara kasat mata adalah bahwa muslim tinggal
berkelompok, ini memudahkan mereka mencari makanan halal. Hanya di perkampungan
muslim kita bisa mendapatkan daging dan makanan halal lain. Di tempat lain
makanan halal sulit ditemukan.
Buku-buku agamapun ditulis dalam bahasa Han. Hadis, fikih, ahlak dan sejarah diterbitkan dalam bahasa lokal. Penulis seperti Ma Chu, Leo Tse dan Chang Chung (1500-1700 Masehi) adalah tokoh yang berjasa menerjemahkan teks Arab dan Persia kedalam bahasa lokal. Bahkan di antara buku-buku tersebut ada yang ajarannya bercampur dengan pengajaran filsafat Confusius.
Buku-buku agamapun ditulis dalam bahasa Han. Hadis, fikih, ahlak dan sejarah diterbitkan dalam bahasa lokal. Penulis seperti Ma Chu, Leo Tse dan Chang Chung (1500-1700 Masehi) adalah tokoh yang berjasa menerjemahkan teks Arab dan Persia kedalam bahasa lokal. Bahkan di antara buku-buku tersebut ada yang ajarannya bercampur dengan pengajaran filsafat Confusius.
Penerjemahan Alquran pertama dilakukan pada abad 19. Ma Pu Shu mencoba menerjemahkan lima juz saja. Meski belum lengkap, apa yang ia kerjakan sangat berjasa bagi muslim lokal.
Abad
20 adalah masa sukses bagi umat Islam Cina. Sejumlah ulama berusaha meneruskan
langkah Ma Pu Shu. Bukan saja Alquran, penerjemahan juga dilakukan terhadap
teks agama lain seperti hadis Arbain an-Nawawy. Adalah Syaikh Wang Jing Chai
dan Yang Shi Chian yang berjasa melakukannya.
Filsafat
dan ilmu pengetahuan sosial lainnya adalah keuntungan yang diperoleh dari ulama
Islam Cina. Tela’ah yang dilakukan Wang Dai Yu dan Liu Tsi pada masa Dinasti
Ming dan Chend sangat berjasa bukan saja bagi pengembangan filsafat Islam tapi juga
pemikiran filsafat China.
BAB II: PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam masuk ke
Afrika Timur (Tanzania, Uganda dan Kenya) pada abad ke-8. Para arkeolog telah
menemukan beberapa peninggalan Islam, antara lain koin emas, perak dan tembaga
terbitan tahun 830, dan sebuah masjid tertua di Kizimkazi, tenggara Zanzibar,
dibangun pada tahun 1007. Pada tahun 1332, Ibn Batuta pernah berkunjung ke
Tanzania dan Zanzibar, ia menyatakan bahwa hampir sebagai besar penduduk pantai
Afrika Timur adalah Muslim, dan bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa literature
dan perdagangan.
Masuknya islam ke Asia tenggara karena
Asia Tenggara teletak didaerah strategis dan beberapa hal lainnya yaitu:
a. Kedudukan Asia Tenggara di tengah
perjalanan Timur Barat.
b. Dihubungi dengan Selat Melaka dan
Laut Cina Selatan.
c. Hubungan penting Cina dan India.
d. Mewujdkan banyak bandar spt:
Srivijaya, Perlak, Pasai, Melaka, Bantam, Cheribon, Makasar, Brunei, dan
Pattani.
e. Ada hubungan dengan Mocha, Hormuz,
Surat,Goa, Colombo, dan Pantai Coromadel spt Masulipatam dan Pondecherry.
Para peneliti di Religioscope mencatat bahwa persentase kaum
lelaki Aborigin yang melibatkan diri dalam Islam (58 persen) lebih besar
dibandingkan keterlibatan mereka dalam agama lain.
Islam hadir di Cina sudah sangat lama. Waktunya hanya
terpaut sedikit dari masa Nabi Muhammad SAW. Menurut catatan, delegasi pertama
yang datang ke Cina pada tahun ke 29 hijriah. Utusan itu dipimpin Saad bin Abi
Waqash. Dia diberi mandat oleh khalifah ke-3 Utsman bin Affan mengajak kaisar
Cina Yung Wei masuk Islam. Sebelumnya hubungan bangsa Arab dan Cina terjalin
melalui perdagangan.
B.
Penutup
Demikianlah
pembahasan makalah singkat dari penulis apabila disana sini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, maka kami sebagai kelompok yang menjadi petugas
presentasi memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen khususnya dan
kepada kawan-kawan semuanya. Semoga presentasi yang singkat ini bisa memberi
kita manfaat dikemudian hari amien.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar