Rabu, 18 Januari 2012

KIASAN DASAR KEPRAMUKAAN

KIASAN DASAR KEPRAMUKAAN
Pada hakekatnya setiap orang mempunyai kecenderungan untuk mengenang dan menikmati kembali masa lalu yang indah, meyenangkan, memuaskan dan membanggakan yang pernah dialami dalam hidupnya. Kecenderungan ini dimanfaatkan oleh Gerakan Pramuka secara positif dalam bentuk Kiasan Dasar. Hal ini terbukti dengan dicantumkannya kiasan dasar dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pengertian
Menurut buku Kursus Pembina Mahir Dasar yang dikeluarkan Kwartir Nasional, Kiasan Dasar Gerakan Pramuka adalah pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan. Sedangkan dalam

Kiasan Dasar (secara umum)
Kebesaran bangsa Indonesia dimulai sejak jaman kerajaan Sriwijaya Dan Majapahit. Setelah kerajaan tersebut runtuh, Indonesia secara bergantian dijajah oleh bangsa asing. Dalam masa penjajahan itu terjadi pergolakan – pergolakan untuk merebut kembali kemerdekaan. Mula – mula pergolakan itu masih bersifat kedaeraha / kesukuan, misalanya pemberontakan – pemberontakan yang dipimipin oleh Trunojoyo, Pattimura, Hasannudin, Diponegoro, dan lain –lain. Karena masih bersifat kedaerahan / kesukuan, belum ada Persatuan dan Kesatuan maka tentu saja mudah dikalahkan oleh para penjajah.
Baru pada tanggal 20 Mei 1908, yaitu pada saat berdirinya “Boedi Oetomo”, mulailah babak perjuangan baru perjuangan menyiagakan ( SIAGA ) rakyat. Perjuangan pada zaman ini pun belum berhasil, karena masih lemahnya semangat Persatuan dan Kesatuan.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, dengan lahirnya Sumpah Pemuda, dimulailah penggalangan ( PENGGALANG ) Persatuan dan Kesatuan. Perjuangan pada masa inilah yang behasil mengantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan.
Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tanggal yang tidak terlupakan oleh seluruh bangsa Indonesia, karena saat itulah puncak keberhasilan para pejuang dan pahlawan bangsa, yaitu saat bangsa indoneisa memproklamasikan kemerdekaan, masa itu disebut Penegakan ( PENEGAK ) kemerdakaan dan kedulatan bangsa.
Perjuangan tidak hanya berhenti sampai disitu, tetapi terus dilanjutkan dengan mengisi kemedekaan, yang berarti melakukan pembangunan baik fisik maupun mental spiritual. Dalam masa pembangunan ini dibutuhkan pemimpin – pemimpin yang akan mendegani ( PANDEGA ) pelaksanaan pembangunan, dalam rangka membina ( PEMBINA ) bangsa dan Negara. Kita perlu orang – orang yang dapat diandalkan ( ANDALAN ).

Kiasan Dasar ( siaga )
Dalam masa ini kita mulai pembangunan yang bermula ( mula ) membutuhkan kesadaran tinggi serta bantuan ( bantu ) dari seluruh rakyat dan segala sesuatu harus ditata ( tata ) dengan baik.

Kiasan Dasar ( penggalang )
Kita harus mencari ramuan ( ramu ) yang baik, kemudian kita rakit ( rakit ) dan kita terapkan ( terap ) dalam usaha itu.

Kiasan Dasar ( penegak )
Kita membutuhkan para bantara ( bantara ) yang tangguh dan para pelaksana ( laksana ) pembangunan yang berdedikasi tinggi.

Kiasan Dasar ( dari budaya bangsa )
Bangsa Indonesia terkenal memiliki budaya yang tinggi dan terbukti dengan banyaknya peninggalan sejarah yang banyak, baik berupa bangunan – bangunan, adat istiadat, pakaian dan lain – lain. Juga beraneka ragamnya bahasa yang tumbuh dan berkembang sampai sekarang. Dari budaya bangsa tersebut diambil beberapa istilah yang digunakan di daerah – daerah Indonesia, antara lain :
Barung adalah tempat penjaga ramuan bangunan
Perindukan adalah temapt anak cucu berkumpul
Regu adalah tempat meronda / gardu
Pasukan adalah tempat suku berkumpul
Sangga adalah rumah kecil untuk pengarap sawah / ladang
Ambalan adalah trap demi trap untuk menuju kesuksesan
Racana adalah alas tiang /umpak

1 komentar: